Wah setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya punya waktu untuk menulis pengalamanku menyekolahkan Nabila di SD Korea.
Nabila sekolah TK Korea selama 1 tahun lamanya. Setelah wisuda kelulusan, saya beserta mentor Korea mendaftarkan Nabila sekolah di SD Jangjeondong. Di Korea Selatan, masuk SD sangatlah mudah dan murah. Untuk mendaftarkan anak ke SD ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1) Hanya boleh mendaftarkan anaknya di SD yang terdekat dengan rumah. Biasanya ada sekitar 3 SD yang bisa kita pilih sesuai dengan lokasi tempat tinggal kita. Misalnya saya tinggal di Jangjeondong, tentu tidak boleh mendaftarkan anak saya sekolah di Haeundae yang jaraknya lebih dari 1 km dari rumah saya. Beda distrik.
2) Lakukan kunjungan di sekolah-sekolah terdekat untuk menentukan sekolah yang tepat buat anak. Misalnya lihat bagaimana lingkungan sekolahnya, kondisi kelas dan bangunan sekolah, cara guru mengajar, kebersihan sekolahnya, dll.
3) Bawa alien card (semacam kartu tanda identitas khusus warga negara asing di Korea) milik anak dan ayah sebagai syarat pendaftaran.
4) Mengisi formulir identitas dan personal anak. Selain mengisi lengkap kolom identitas anak dan orang tua, kita harus mengisi satu formulir khusus tentang kepribadian anak. Mulai dari bagaimana kelebihan dan kekurangan anak, kesukaan anak, bakat dan minat anak, sosialisasi anak, cita-cita anak, dll. Formulir ini boleh dibawa pulang ke rumah dan di isi bersama anak. Setelah lengkap, harus dikembalikan lagi ke sekolah.
5) Biaya pendidikan = gratis. Tidak ada uang SPP dan DPP sekolah. Kita hanya diminta membayar seragam olahraga, makan siang dan les/ekstrakurikuler yang diminati anak. Buku tulis, buku pelajaran, dan pensil sudah disiapkan di kelas.
5) Biaya pendidikan = gratis. Tidak ada uang SPP dan DPP sekolah. Kita hanya diminta membayar seragam olahraga, makan siang dan les/ekstrakurikuler yang diminati anak. Buku tulis, buku pelajaran, dan pensil sudah disiapkan di kelas.
Selesai mengumpulkan formulir ke sekolah, saya diminta datang bersama anak pada hari yang sudah ditentukan. Pada hari pertama, anak-anak tidak langsung belajar. Ada seremoni yang khusus dan unik dalam menyambut mereka di sekolah yang baru. Acara itu dinamakan Orientation day (hari Orientasi sekolah). Acara ini berlangsung dari pagi jam 10 sampai jam 13.00 siang.
Pertama datang ke sekolah, anak-anak diminta berkumpul dan duduk di aula sekolah. Di sana sudah disediakan banyak kursi yang disusun rapi menghadap kesebuah panggung yang dihias banyak balon warna-warni. Anak-anak duduk sesuai dengan urutan kelas yang daftar nama-namanya sudah bisa dilihat di depan pintu aula. Ada kelas 1-1, 1-2, 1-3, dan 1-4. Nabila dan Rafa duduk di kelas yang sama, yaitu 1-2 (1 학년 2 반, baca il haknyeon i ban). Satu kelas hanya diisi 20 hingga 25 murid saja.
Prosesi orientasi sekolah dimulai dengan pengenalan kepala sekolah, pengenalan guru wali kelas, pertunjukan seni dan lagu-lagu dari kakak kelas di kelas paduan suara, kelas violin, kelas gayageum (alat musik tradisional Korea), sambutan dan pesan-pesan dari kepala sekolah, pemberian name tag oleh guru wali kelas dan penyerahan kalung permen warna-warni dari kakak kelas ke semua calon murid kelas satu. Pokoknya seru banget acaranya. Saya dan Nabila menikmati semua prosesi acaranya dengan senang. Orang tua tidak diberikan tempat duduk, dan dipersilahkan berdiri mengelilingi barisan bangku anak atau di belakang barisan anak-anak.
Selesai acara prosesi untuk anak-anak, guru wali kelas memandu dan mengajak anak-anak muridnya untuk mengenal kelasnya. Anak-anak sangat antusias sekali. Mereka berjalan tertib menuju ke kelasnya masing-masing. Setelah anak-anak pergi ke kelas, para orang tua diminta duduk di bangku yang sebelumnya disediakan untuk anak-anak tadi.
Setelah duduk rapi, kepala sekolah memberikan sambutan, pengenalan sistem pendidikan di sekolah, buku-buku yang dipakai anak, kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti anak, dan lain-lain. Semuanya disampaikan dalam bahasa Korea, dan saya gagal memahami apa yang disampaikan bapak kepala sekolah haha. Saya cuma paham sedikit dan dibantu dengan tampilan slide gambar. Jadi intinya saya cuma menebak dan menyimpulkan sendiri maksud yang disampaikan seperti apa. Pasang tampang serius aja dech pokoknya hehe :D
Setelah duduk rapi, kepala sekolah memberikan sambutan, pengenalan sistem pendidikan di sekolah, buku-buku yang dipakai anak, kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti anak, dan lain-lain. Semuanya disampaikan dalam bahasa Korea, dan saya gagal memahami apa yang disampaikan bapak kepala sekolah haha. Saya cuma paham sedikit dan dibantu dengan tampilan slide gambar. Jadi intinya saya cuma menebak dan menyimpulkan sendiri maksud yang disampaikan seperti apa. Pasang tampang serius aja dech pokoknya hehe :D
Selesai acara pengantar dari kepala sekolah, para orang tua diminta datang ke kelas anaknya untuk mengikuti pengantar dari wali kelas dan melihat kelas anak-anaknya. Sesampainya dikelas, orang tua diminta duduk di kursi anak atau berdiri di belakang kelas sambil mendengarkan wejangan dari wali kelas.
Sebelumnya Nabila cerita kalau tadi ada acara penyambutan dan perkenalan dengan teman-teman sekelasnya, diberi name tag lucu yang ditempelkan di papan tulis, ditunjukkin loker untuk menaruh sepatu, loker untuk menaruh buku-buku, loker buku cerita yang bisa dibaca setiap harinya.
Saya melihat seluruh ruangan kelas Nabila, sangat nyaman sekali. Ruangan kelasnya cukup luas dan bersih. Setiap kelas hanya diisi 20 hingga 25 bangku beserta meja belajarnya. Di bagian belakang kelas ada loker-loker penyimpanan buku anak-anak, samping kanan ada loker buku cerita anak, dispenser, loker buku dan kegiatan harian anak. Di sebelah kiri ada gantungan jaket/mantel, pot-pot bunga yang tersusun rapi dan beberapa hiasan menarik tentang anak-anak.
Nah untuk meja wali kelasnya bisa dilihat sendiri di foto ini? Ada komputer, layar desktop besar, printer, telepon, mesin fax dll. Gimana keren ya? hehe :D
Wali kelas menjelaskan peraturan yang ada di kelas, peraturan makan siang bersama di kelas beserta pembayarannya, penjelasan ekstrakurikuler yang bisa dipilih anak, buku yang dipakai dan kegiatan yang akan dilakukan anak-anak selama belajar di kelas. Guru wali kelas memberikan banyak bundel kertas yang isinya bahasa Korea semua. Ada formulir dan menu makan siang, formulir ekstrakurikuler, jadwal belajar harian, informasi seputar kegiatan anak, beberapa informasi seputar sistem pendidikan di sekolah. Kami juga diberi kalender meja yang berisi hari-hari kegiatan sekolah selama setahun.
Berhubung Nabila tidak bisa memakan semua makanan yang disediakan di sekolah karena banyak mengandung daging babi, maka wali kelas mengizinkan saya untuk menyiapkan bekal sekolah Nabila setiap harinya. Kalau teman-teman Nabila lainnya yang tidak bermasalah dengan menu tersebut, maka diminta membayar sekitar 50 ribuan untuk makan siang komplit selama sebulan.
Untuk kegiatan ekstrakurikuler, anak-anak bebas memilih kegiatan apa yang diminatinya. Jika memilih lebih dari 3 ekstrakurikuler, guru akan memberikan voucher membeli buku di toko buku sebesar 5 ribu won. Biaya ekstrakurikuler sangat beragam sesuai dengan keragaman kegiatannya. Biaya 30 ribu won untuk matematika, biaya 40 ribu won untuk bahasa Inggris dll. Biasanya orang tua diminta mentransfer biaya ekstrakurikuler selama 2 bulan ke rekening sekolah.
Oh ya kegiatan ekstrakurikulernya ini seru-seru banget lho. Ada kelas ilmiah, kelas merakit robot, kelas sempoa, kelas bahasa Inggris, kelas matematika, kelas violin, kelas gayageum, kelas paduan suara, kelas craft, kelas POP (semacam tulisan indah untuk iklan atau hiasan), kelas memasak, kelas catur, kelas melukis, dll. Pinginnya sih bisa diambil semua, tapi mikir-mikir juga soalnya butuh biaya yang lumayan banyak juga kalau ditotalin semuanya. Tapi kata mentor saya, ekstrakurikuler (hakwon) di sekolah tetap lebih murah biayanya jika dibandingkan dengan hakwon di luar sekolah yang mencapai biaya ratusan ribu won. Bisa sejuta lebih kalau ditotalin semuanya. Ehm gitu ya.
Saya memilih kelas ekstrakurikuler matematika untuk 2 bulan pertama Nabila di sekolah, biar Nabila bisa adaptasi dulu. Saya harus membayar 60 ribu won untuk kelas matematika selama 2 bulan. Nantinya Nabila diminta membeli buku soal-soal Matematika yang bisa dibeli di toko buku sebesar 14 ribu won. Nabila setiap harinya mengisi soal-soal matematika itu bersama teman-teman di kelas matematikanya.
Sepulang dari orientasi sekolah, kami disambut banyak orang-orang yang memberikan hadiah dan promosi dari les-les di luar sekolah (hakwon). Nabila dapat banyak hadiah hari itu. Selain dapat hadiah sekotak crayon pastels dari mentor Korea, buku tulis, minuman, permen, kipas, masker buat ummi dari promo-promo les di luar sekolah tadi. Pokoknya Nabila seneng sekali dan nggak sabar buat hari pertama sekolah besoknya. Semangat belajar ya Nak, semoga Nabila seneng belajar sama temen-temen di kelas ya.
Pertunjukkan gayageum, salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SD Jangjeondong |
Pertunjukan dari anak-anak paduan suara |
Kakak kelas memberikan kalung selamat datang berupa permen warna-warni ke siswa baru |
Presentasi dari kepala sekolah tentang peraturan dan kegiatan siswa kelas satu di SD Jangjeondong |
Para orang tua murid setia mendampingi anak-anaknya selama kegiatan berlangsung |
Kakak kelas beri hadiah kalung penyambutan buat adik kelas 1 |
Satu yang menjadi perhatian saya, alas sepatu yang unik untuk menjaga kebersihan aula. Patut diajungi jempol. |
Hari kedua Nabila di sekolah, berfoto bersama teman-teman dan guru wali kelas |
Kalo di Indonesia, SD Negerinya gitu ya mba? keren ya.. sekolahnya :)
BalasHapusOh ini SD negeri di Korea, mbak Santi. Di Indonesia, banyak SD negeri yg nggak kalah keren koq.. hehe :D
Hapusmwaaaahhhkerenn sekali yaaa.. oiya bahasanya apa? apasy kelewat ya? hehe
BalasHapushehehe bahasanya full Korea, Mak Hana.. ^_^ Makasih udah mampir....
BalasHapusMba, SD negeri di Korea fasilitasnya udah memadai banget ya.. suasananya juga mendukung banget buat belajar ^^
BalasHapus- 하린
Iya Alhamdulillah,,Benar, tapi sekolah Indonesia juga gak kalah bagus.Komplit dengan pelajaran agama dimana disini nggak tersedia.. hehe
HapusBlog Mbak sangat informatif sekali. Kebetulan saya berencana relokasi ke Korea bersama putri saya (6 th). Boleh engga saya berkonsultasi soal pendidikan anak melalui jalur pribadi? soalnya takut kepanjangan kalo disini :) Email saya fcecillia@yahoo.com
BalasHapusSilahkan, mbak..Dengan senang hati.. Ini alamat email saya : shinta_sholehah@yahoo.co.id ^_^
Hapusbagus bgt mb informasiny
BalasHapusAlhamdulillah..Terimakasih banyak.. ^_^
HapusPengalaman yg menarik mba, karena aku jg ada keinginan untuk ke korea.
BalasHapusAku boleh ngobrol2 lewat email ga mba?
Assalam'mualaikum bu Shita, perkenalkan saya Ratih Putri Kesumasari... Wah tulisan ibu sangat bagus sekali, pendidikan di Korea Selatannya juga sangat menarik.. Mulai dari sarana dan prasarananya sampai kebijakannya sangat mempermudah siswa.. Saya ini Mahasiswa UNY jurusan PGSD bu, saya ingin tahu lebih lanjut tentang pendidikan di Korsel, apakah boleh? Sebelumnya Terimakasih
BalasHapusAssalamu'alaikum Ibu Shinta, nama saya Musyafa.
BalasHapusMohon perkenan share nya tentang kemungkinan saya memindahkan sekolah anak saya SD kelas 4 ke Korea. Saya pemegang visa E7, meski saya bisa pulang 2 atau 3 bulan sekali ke Indonesia tapi sepertinya saya akan mencoba mengambil penawaran untuk membawa anak-ke Korea sampai waktu memungkinkan perusahaan open branch office di Indonesia. Beberapa hari yang lalu saya sudah kirim email ke Ibu, mohon perkenan reply nya.
Berikut alamat email saya: safa.hanguk@gmail.com
Terimakasih