Oleh : Shinta Rini
Busan adalah salah satu kota terpenting di Korea Selatan yang merupakan kota Pelabuhan terbesar di Korea Selatan serta menduduki peringkat kelima pelabuhan tersibuk di dunia. Tak heran jika Busan lebih dikenal dengan kota Pelabuhan. Namun anda salah mengira jika berkunjung ke Busan hanya akan melihat tumpukan kontainer, kapal, dan peralatan berat lainnya di kota ini. Sebab Busan adalah kota yang dirancang pemerintah Korea Selatan sebagai tempat wisata penghasil devisa negara dari para wisatawan berbagai dunia yang meningkat setiap tahunnya.
Kota Busan memiliki empat musim, yaitu musim semi (Maret-Mei), musim panas (Juni-Agustus), musim gugur (September-November) dan musim dingin (Desember-Febuari). Busan akan mengadakan berbagai festival tahunan sesuai dengan musim yang berlangsung. Festival terbanyak ada di musim panas dan musim gugur, misalnya : Festival bangunan pasir, Festival Film Busan, Festival laut dan ikan, serta Festival Kembang Api. Panduan musim ini juga penting bagi kesiapan dan perlengkapan (pakaian) yang kita bawa selama berwisata ke Busan. Untuk mencapai ke kota ini, kita bisa menempuh jalur udara (pesawat) melalui bandara Gimhae. Serta jalur darat melalui transportasi Kereta api cepat (KTX) selama 2 jam atau bis selama 5 jam dari kota Incheon.
Ada salah satu panduan penting yang memudahkan wisatawan asing dalam mengetahui tempat wisata, hotel, restauran, tempat publik dan panduan komunikasi selama di Busan. Kita bisa menghubungi hotline khusus yang disediakan oleh Korea Tourism Organization (KTO) dalam bahasa Inggris selama 24 jam dengan menekan tombol telepon 1330. Selain itu panduan peta (map) berbahasa Inggris di setiap area wisata dan di stasiun kereta Api Busan (Busan Station) akan memudahkan petualangan kita.
Penginapan di Busan bisa kita pilih sesuai dengan biaya yang kita miliki. Jika ingin murah, kita bisa memilih di motel yang berkisar antara 20.000 won (Rp 160.000) permalam (dengan fasilitas mandi air panas, televisi, AC dan air minum), dan hotel yang berkisar antara 50.000 won keatas dengan fasilitas yang nyaman. Namun jika ingin murah lagi, kita bisa memilih istirahat di pemandian air panas (jimjilbang) dimana dengan biaya 7000 won, kita dapat beristirahat (tidur di lantai) bersama pengunjung lainnya sambil menikmati telur rebus di suatu ruangan yang sangat luas.
Busan menawarkan keanekaragaman wisata yang memiliki pesona dan daya tarik unik di setiap tempatnya. Transportasi yang mudah, nyaman dan murah seperti bus, subway dan taksi akan memudahkan perjalanan wisata di Busan. Jika kita ingin hemat, bisa dipilih tiket subway one day sebesar 4000 won (Rp 32.000). Dengan tiket ini, kita bebas menaiki subway tujuan stasiun apa saja selama kurun waktu 24 jam. Wisata keliling kota dengan tour bus tingkat dan pemandangan terbuka, bisa dipilih jika kita ingin berkunjung ke tempat wisata dan tempat bersejarah sambil mendengarkan penjelasan dari guide dengan biaya 10.000 won (Rp 80.000). Ada 3 rute tour bus ini, yaitu 1 Rute Haeundae, Rute Taejongdae dan jalur pemandangan malam.
Pesona wisata pantai akan banyak ditemui di kota ini karena Busan dikelilingi oleh lautan di ketiga sisinya, sehingga pesisir pantai dikota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Ada tiga pantai eksostis yang terkenal dan gratis di Busan, yaitu pantai Haeundae, pantai Gwanganli dan pantai Dadepo. Pantai haeundae merupakan kawasan pantai yang berdekatan dengan pusat kota, merupakan kawasan elite-nya Busan karena gedung-gedung perkantoran, apartemen dan hotel berbintang berdiri sejajar di sepanjang pesisir pantai. Saat musim panas, seluruh pantai akan dipenuhi payung-payung merah tempat para turis wisatawan berjemur dan menikmati keindahan pantai. Jika ingin menikmati 350 macam spesies ikan dari 45000 hewan laut, kita bisa berkunjung ke Busan Aquarium Haeundae yang memiliki 1 lantai di pantai dan 3 lantai bawah tanah dengan biaya 16.000won.
Pantai kedua tak kalah cantik adalah pantai Gwanganli yang memiliki jembatan Gwangan (Gwangan Bridge) sepanjang 7,42 kilometer yang dihiasi lampu sehingga menambah keindahan pantai di malam harinya. Pantai Gwanganli dijuluki “café town” karena banyaknya café, restauran, dan klub berjejer di sepanjang jalan. Festival Kembang Api Korea Selatan rutin diadakan pada bulan October di Jembatan Gwanganli ini. Pantai cantik lainnya adalah pantai dadepo, dimana kita bisa menikmati suasana pemandangan terbenamnya matahari yang romantis juga pertunjukan air mancur menari warna-warni selama 1 jam pada malam harinya secara gratis.
Selain pantai, Busan menawarkan wisata taman, yaitu wisata pemandangan alam yang alami / buatan namun dilestarikan dan ditata dengan cantik. Wisata taman ini ada yang dapat dinikmati secara gratis maupun berbayar dengan harga terjangkau. Taman Dongbaek (line 2 station 204), anda akan menemukan perpaduan keindahan laut dan hutan yang lebat. Disana terdapat gedung Nurimari APEC yang berhadapan langsung dengan pantai sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 2 tahun 2005. Taman Yongdusan Park (line 1 Station 111) merupakan kebanggan Busan karena terdapat menara ’ Busan Tower’ setinggi 120 m dan taman bunga berhias jam besar yang ditata cantik. Jika ingin menikmati pemandangan kota Busan dari atas Tower, kita bisa membayar 4000won (Rp 32000) ke petugasnya.
Taman Raya Anak-anak Orinigongwon di kabupaten Busan Cheodong, dapat kita kunjungi untuk menikmati berbagai arena permainan anak beserta pemadangan hutan yang lebat dan kolam yang indah. Taman Geumgang, sebuah taman cantik di kaki gunung Geumgang yang dapat dinikmati secara gratis sejak tahun 2004. Disini kita juga dapat menikmati benda-benda bersejarah Kerajaan seperti baju kaisar dan lukisan yang berusia tahunan dalam museum di sekitar taman. Kita pun bisa membayar 6000 won untuk menikmati pemandangan Gunung Geumgang menggunakan cable car.
Taman Amusement Taejongdae di Dongsan-dong yang bisa kita tempuh dengan bis dari stasiun Busan. Untuk bisa menikmati keindahan tebing ngarai batu dan batu pertapa suci di pinggir pantai, bisa menggunakan kereta Api Danubi sebesar 1500 won (Rp 9000) atau berkeliling menikmati keindahan tebing dengan kapal wisata dengan membayar 12000 won (Rp 96000). Taman Amnam yang berada dekat kawasan pantai Soengjeong dengan mengikuti garis pesisir pantai 3,8 kilometer serta dipenuhi hutan lebat pohon ori, pohon gulpi dan pohon hubak. Biasanya disini akan diadakan atraksi pesta bunga pada musim semi.
Busan memiliki keindahan wisata pulau yang sangat terkenal, yaitu pulau Oryuk dan pulau Eulsuk. Misteri pulau Oryuk menjadi simbol kota Busan dimana terbagi lima pulau saat air surut dan muncul 6 pulau waktu air pasang naik. Kita bisa menikmati keindahan pulau-pulau tersebut dengan menggunakan kapal di daerah Haeundae. Sedangkan pulau Eulsuk adalah pulau terbesar dimana kita dapat melihat banyak burung pengembara, rumput air dan aneka kerang-kerangan di pinggir pantainya.
Tak lengkap rasanya jika berwisata ke kota Busan tidak menikmati wisata belanja. Busan menawarkan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan dengan berbelanja di Departmen Store Shinsegae terbesar di dunia setelah Department Store Macy’s di New York. Disini kita bisa mengelilingi ratusan toko hingga 13 lantai serta menikmati pemandangan Busan di Sky Park. Selain Shinsegae, Busan memiliki pusat toko-toko tradisional dan modern yang menawarkan harga-harga yang murah dengan kualitas dunia di kawasan Nampodong. Kita pun bisa menikmati aneka wisata kuliner khas Busan sepanjang jalan Nampodong dan Pasar Ikan Jagalchi yang tidak pernah sepi sepanjang waktu. Sebelum pulang, kita bisa mampir untuk membeli oleh-oleh dan souvenir khas Busan untuk dibawa pulang ke Indonesia di kawasan Nampodong ini. Sungguh lengkap wisata yang ditawarkan di Busan, sehingga tidak salah jika kita mengatakan bahwa semua yang kita impikan ada di Busan!.
(*) Tulisan ini adalah pendahuluan, selanjutnya saya akan membuat tulisan tentang tempat-tempat wisata di Busan secara lebih rinci
Kota Busan memiliki empat musim, yaitu musim semi (Maret-Mei), musim panas (Juni-Agustus), musim gugur (September-November) dan musim dingin (Desember-Febuari). Busan akan mengadakan berbagai festival tahunan sesuai dengan musim yang berlangsung. Festival terbanyak ada di musim panas dan musim gugur, misalnya : Festival bangunan pasir, Festival Film Busan, Festival laut dan ikan, serta Festival Kembang Api. Panduan musim ini juga penting bagi kesiapan dan perlengkapan (pakaian) yang kita bawa selama berwisata ke Busan. Untuk mencapai ke kota ini, kita bisa menempuh jalur udara (pesawat) melalui bandara Gimhae. Serta jalur darat melalui transportasi Kereta api cepat (KTX) selama 2 jam atau bis selama 5 jam dari kota Incheon.
Ada salah satu panduan penting yang memudahkan wisatawan asing dalam mengetahui tempat wisata, hotel, restauran, tempat publik dan panduan komunikasi selama di Busan. Kita bisa menghubungi hotline khusus yang disediakan oleh Korea Tourism Organization (KTO) dalam bahasa Inggris selama 24 jam dengan menekan tombol telepon 1330. Selain itu panduan peta (map) berbahasa Inggris di setiap area wisata dan di stasiun kereta Api Busan (Busan Station) akan memudahkan petualangan kita.
Penginapan di Busan bisa kita pilih sesuai dengan biaya yang kita miliki. Jika ingin murah, kita bisa memilih di motel yang berkisar antara 20.000 won (Rp 160.000) permalam (dengan fasilitas mandi air panas, televisi, AC dan air minum), dan hotel yang berkisar antara 50.000 won keatas dengan fasilitas yang nyaman. Namun jika ingin murah lagi, kita bisa memilih istirahat di pemandian air panas (jimjilbang) dimana dengan biaya 7000 won, kita dapat beristirahat (tidur di lantai) bersama pengunjung lainnya sambil menikmati telur rebus di suatu ruangan yang sangat luas.
Busan menawarkan keanekaragaman wisata yang memiliki pesona dan daya tarik unik di setiap tempatnya. Transportasi yang mudah, nyaman dan murah seperti bus, subway dan taksi akan memudahkan perjalanan wisata di Busan. Jika kita ingin hemat, bisa dipilih tiket subway one day sebesar 4000 won (Rp 32.000). Dengan tiket ini, kita bebas menaiki subway tujuan stasiun apa saja selama kurun waktu 24 jam. Wisata keliling kota dengan tour bus tingkat dan pemandangan terbuka, bisa dipilih jika kita ingin berkunjung ke tempat wisata dan tempat bersejarah sambil mendengarkan penjelasan dari guide dengan biaya 10.000 won (Rp 80.000). Ada 3 rute tour bus ini, yaitu 1 Rute Haeundae, Rute Taejongdae dan jalur pemandangan malam.
Pesona wisata pantai akan banyak ditemui di kota ini karena Busan dikelilingi oleh lautan di ketiga sisinya, sehingga pesisir pantai dikota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Ada tiga pantai eksostis yang terkenal dan gratis di Busan, yaitu pantai Haeundae, pantai Gwanganli dan pantai Dadepo. Pantai haeundae merupakan kawasan pantai yang berdekatan dengan pusat kota, merupakan kawasan elite-nya Busan karena gedung-gedung perkantoran, apartemen dan hotel berbintang berdiri sejajar di sepanjang pesisir pantai. Saat musim panas, seluruh pantai akan dipenuhi payung-payung merah tempat para turis wisatawan berjemur dan menikmati keindahan pantai. Jika ingin menikmati 350 macam spesies ikan dari 45000 hewan laut, kita bisa berkunjung ke Busan Aquarium Haeundae yang memiliki 1 lantai di pantai dan 3 lantai bawah tanah dengan biaya 16.000won.
Pantai kedua tak kalah cantik adalah pantai Gwanganli yang memiliki jembatan Gwangan (Gwangan Bridge) sepanjang 7,42 kilometer yang dihiasi lampu sehingga menambah keindahan pantai di malam harinya. Pantai Gwanganli dijuluki “café town” karena banyaknya café, restauran, dan klub berjejer di sepanjang jalan. Festival Kembang Api Korea Selatan rutin diadakan pada bulan October di Jembatan Gwanganli ini. Pantai cantik lainnya adalah pantai dadepo, dimana kita bisa menikmati suasana pemandangan terbenamnya matahari yang romantis juga pertunjukan air mancur menari warna-warni selama 1 jam pada malam harinya secara gratis.
Selain pantai, Busan menawarkan wisata taman, yaitu wisata pemandangan alam yang alami / buatan namun dilestarikan dan ditata dengan cantik. Wisata taman ini ada yang dapat dinikmati secara gratis maupun berbayar dengan harga terjangkau. Taman Dongbaek (line 2 station 204), anda akan menemukan perpaduan keindahan laut dan hutan yang lebat. Disana terdapat gedung Nurimari APEC yang berhadapan langsung dengan pantai sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 2 tahun 2005. Taman Yongdusan Park (line 1 Station 111) merupakan kebanggan Busan karena terdapat menara ’ Busan Tower’ setinggi 120 m dan taman bunga berhias jam besar yang ditata cantik. Jika ingin menikmati pemandangan kota Busan dari atas Tower, kita bisa membayar 4000won (Rp 32000) ke petugasnya.
Taman Raya Anak-anak Orinigongwon di kabupaten Busan Cheodong, dapat kita kunjungi untuk menikmati berbagai arena permainan anak beserta pemadangan hutan yang lebat dan kolam yang indah. Taman Geumgang, sebuah taman cantik di kaki gunung Geumgang yang dapat dinikmati secara gratis sejak tahun 2004. Disini kita juga dapat menikmati benda-benda bersejarah Kerajaan seperti baju kaisar dan lukisan yang berusia tahunan dalam museum di sekitar taman. Kita pun bisa membayar 6000 won untuk menikmati pemandangan Gunung Geumgang menggunakan cable car.
Taman Amusement Taejongdae di Dongsan-dong yang bisa kita tempuh dengan bis dari stasiun Busan. Untuk bisa menikmati keindahan tebing ngarai batu dan batu pertapa suci di pinggir pantai, bisa menggunakan kereta Api Danubi sebesar 1500 won (Rp 9000) atau berkeliling menikmati keindahan tebing dengan kapal wisata dengan membayar 12000 won (Rp 96000). Taman Amnam yang berada dekat kawasan pantai Soengjeong dengan mengikuti garis pesisir pantai 3,8 kilometer serta dipenuhi hutan lebat pohon ori, pohon gulpi dan pohon hubak. Biasanya disini akan diadakan atraksi pesta bunga pada musim semi.
Busan memiliki keindahan wisata pulau yang sangat terkenal, yaitu pulau Oryuk dan pulau Eulsuk. Misteri pulau Oryuk menjadi simbol kota Busan dimana terbagi lima pulau saat air surut dan muncul 6 pulau waktu air pasang naik. Kita bisa menikmati keindahan pulau-pulau tersebut dengan menggunakan kapal di daerah Haeundae. Sedangkan pulau Eulsuk adalah pulau terbesar dimana kita dapat melihat banyak burung pengembara, rumput air dan aneka kerang-kerangan di pinggir pantainya.
Tak lengkap rasanya jika berwisata ke kota Busan tidak menikmati wisata belanja. Busan menawarkan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan dengan berbelanja di Departmen Store Shinsegae terbesar di dunia setelah Department Store Macy’s di New York. Disini kita bisa mengelilingi ratusan toko hingga 13 lantai serta menikmati pemandangan Busan di Sky Park. Selain Shinsegae, Busan memiliki pusat toko-toko tradisional dan modern yang menawarkan harga-harga yang murah dengan kualitas dunia di kawasan Nampodong. Kita pun bisa menikmati aneka wisata kuliner khas Busan sepanjang jalan Nampodong dan Pasar Ikan Jagalchi yang tidak pernah sepi sepanjang waktu. Sebelum pulang, kita bisa mampir untuk membeli oleh-oleh dan souvenir khas Busan untuk dibawa pulang ke Indonesia di kawasan Nampodong ini. Sungguh lengkap wisata yang ditawarkan di Busan, sehingga tidak salah jika kita mengatakan bahwa semua yang kita impikan ada di Busan!.
(*) Tulisan ini adalah pendahuluan, selanjutnya saya akan membuat tulisan tentang tempat-tempat wisata di Busan secara lebih rinci
Posisi kota Busan di Korea Selatan |
Pantai Haeundae di Busan saat musim panas |
Diamond Bridge di pantai Gwangali, jembatan kebanggaan warga Busan |
Peta Wisata di Busan, Korea Selatan |
Busan, Kota Pelabuhan di Korea Selatan |
transportasi subway yang nyaman di Busan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar