Laman

  • Home
  • About me
  • My Books
  • My Bussines
  • Lovely Hafidz
  • Lovely Nabila

Selasa, 13 Agustus 2013

Belajar baca dan tulis di TK Korea





Nabila lulus TK Korea saat bulan Febuari 2013. Dua bulan sebelum Nabila lulus TK, gurunya memberikan banyak tugas (PR) menulis dan membaca sebagai persiapan untuk masuk SD Negeri. Saya kira cuma di Indonesia saja yang sibuk calistung sebelum masuk SD. Bedanya di Korea Selatan (selanjutnya akan disingkat menjadi Korea saja) tidak ada tes calistung untuk menentukan anak bisa melanjutkan sekolahnya di SD. Disini masuk SD adalah wajib. Tidak perlu khawatir apakah anaknya lulus TK dan diterima di SD atau tidak. Karena semua anak yang usianya 6 tahun sudah bisa mendaftarkan dirinya di SD terdekat di wilayah rumahnya. Tidak ada tes kesiapan masuk sekolah dasar, tidak ada tes psikologi (wah jatah kerja psikolog berkurang nich hehe), tes membaca menulis dan berhitung (calistung), tes menggambar dan tes-tes lainnya. 


Guru TK saat itu hanya menanyakan kepada saya, apakah Nabila berencana melanjutkan studinya di SD Korea tahun ini atau akan studi di Indonesia. Saya menyampaikan Nabila akan belajar di SD Korea untuk setahun kedepan, setelah itu akan pulang ke Indonesia. Guru lalu menawarkan saya untuk membeli buku paket yang terdiri dari buku paket menulis & membaca dan buku paket matematika. Masing-masing buku paket berharga 6000 won. 

Untuk buku paket tersebut, selama dua bulan mereka mengerjakan di sekolah bersama-sama serta dikerjakan di rumah sebagai PR yang dibantu oleh kedua orang tuanya. Nabila yang awal-awal TK jarang diberi PR, selama dua bulan berturut-turut mulai menyibukkan saya dengan PR menulis, membaca dan matematikanya. Meski sebelum dua bulan persiapan menjelang masuk SD sudah banyak belajar membaca dan menulis, tetapi di buku paket ini berbagai soal-soal cerita dari yang sederhana hingga rumit  harus dikerjakan semuanya. 

Nabila mulai rutin mengerjakan soal-soal menulis Hangeul dengan kata-kata sederhana seperti : makan (먹다 ; baca mokta) hingga membuat kalimat panjang dalam satu cerita. Saat membaca soal-soal yang sudah dikerjakan Nabila di sekolah, saya sempat terbengong-bengong, melihat semua soal-soal rumitnya, perbendaharaan kata yang komplek, tingkatan soal yang rumit dan kombinasi soal yang beragam. Saya sempat terkesima, apa benar ini Nabila mengerjakan sendiri di sekolah?. Sering saya bertanya padanya, " Nabila ngerti ini ceritanya gimana?" ; "Nabila paham ini maksudnya gimana?" ; " Coba Nabila ceritakan ke Ummi, ini ceritanya gimana?".  Ada beberapa soal bergambar yang bisa dia jelaskan dengan mudah, namun tak jarang dia menjawab dengan singkat "Nggak tahu"..Tuing...tuing..Nah lho..Tapi sering saya perhatikan, Nabila kadang bisa paham dengan apa yang dia baca dan kerjakan, tapi bingung untuk menjelaskan kembali kepada saya. Tapi kalau dia kerjakan soal-soal itu ketika saya cek kembali, ya memang benar sih jawabannya hehe. 

Alhamdulillah, memang saya akui kemampuan anak-anak seumur Nabila punya daya ingat, kemampuan untuk memahami, kemampuan untuk berbicara yang menakjubkan dibandingkan kedua orang tuanya. Faktor usia kayaknnya dech (ups alesan aja ini mah). Kadang saya akui, saya banyak belajar dari Nabila dan dia tidak canggung membetulkan kalau ada kata-kata bahasa Korea yang salah diucapkan ketika saya mengobrol dengan orang Korea atau dia membantu saya menyampaikan maksud saya ketika benar-benar bingung harus menyampaikan seperti apa. Yups, Nabila adalah guru yang baik dalam mengajari orang tuanya berbahasa Korea hehe. Sifatnya yang senang mengajari orang lain dengan senang hati rupanya diturunkan dari Abinya. Alhamdulillah. Tapi sering juga dia hanya menggelengkan kepala sambil berkata "nggak tahu", kalau ditanya sesuatu dalam bahasa Korea hihihi. Yah itulah uniknya anak-anak. Sabar aja menghadapinya dech kalau udah gini hehe.

Secara keseluruhan kalau saya mengikuti perkembangan belajarnya dan melihat buku-bukunya, saya akui cukup menarik karena mereka belajar sambil bermain. Sehingga tidak terasa berat bebannya. Bukunya penuh dengan gambar-gambar yang menarik, cerita keseharian dan dongeng klasik. Ada stiker juga yang bisa mereka tempelkan untuk mencocokan gambar dengan cerita. Saya melihat Nabila sangat menikmati belajar membaca dan menulisnya. Anak-anak juga sering belajar lewat lagu-lagu yang sering mereka nyanyikan bersama di kelas dan sering juga dinyanyikan Nabila di rumah. Saya juga menikmati proses belajar Nabila sambil terus berdoa semoga Nabila selalu diberi kekuatan akal dan kemudahan untuk bisa memahami pelajaran di sekolahnya. Melihat dia senang di sekolahnya, saya juga ikut bahagia dan bersyukur sekali pada Allah. Terimakasih Ya Allah! ^_^

Kembali pada proses belajar membaca dan menulis sebagai persiapan masuk SD, ada beberapa tahapan proses belajar. Dari yang paling mudah berupa menulis huruf hangeul sesuai contoh, mencocokkan gambar dengan keterangan perbendaharaan kata, membuat kalimat pendek, mengoreksi jawaban yang salah, hingga yang paling rumit adalah membuat kalimat panjang dan menuliskan cerita pendek. Nah ini bagian yang paling sulit kalau harus dikerjakan di rumah. Soalnya saya kurang lancar berbahasa Korea, akhirnya kadang saya harus rajin membuka buku kamus, mencari kata di buku teks Korea, hingga mengetikkan satu persatu huruf di kamus digital baik via Handphone dan google translate

Kalau sudah lewat google translate, mesti bersabar juga. Soalnya kadang bisa nyambung maksudnya apa, tapi terkadang hasil terjemahannya juga kurang nyambung hingga membuat kening berkerut dan berlipat-lipat hihi. Jika sudah mentok, biasanya saya menggunakan bahasa Inggris dan meminta maaf sama Nabila kalau saya belum bisa membantunya. Kata-kata pamungkas saya kalau sudah buntu adalah "Maaf ya Nabila, Ummi bener-bener nggak tahu ini maksudnya apa ya? Insyallah sonsengnim (guru) Nabila pasti ngerti aja kalau Ummi sama Abi kan waegukin (warga asing) ya. Dimaklumi koq Nabila" hehehe. Biasanya Nabila sih langsung manyun aja sambil ngomel-ngomel " Aah Ummi ini gimana, nanti kalau Nabila dimarahin sama guru gimana?". Saya jawab singkat "Nggak apa-apa Nabila, namanya juga belajar. Salah menjawab kalau tidak tahu itu nggak apa-apa, nanti guru Nabila pasti kasih tahu jawaban benarnya seperti apa", sambil mencium pipi dan mengelus kepalanya hehe. Sabar ya Nabila sayang ^_^ Hwaiting Nabila!

cover buku membaca dan menulis hangeul



Belajar menulis huruf hangeul dengan meniru contohnya



Mencari huruf hangeul yang tersembunyi dan menuliskannya


menulis gabungan huruf hangeul dan menulis perbendaharaan kata sesuai gambarnya




Belajar menulis kata dari gabungan huruf-huruf hangeul




menempelkan stiker dan menuliskan nama bendanya



mencocokkan gambar dengan nama bendanya



Belajar etika ketika di rumah dan di sekolah


Menulis kalimat sederhana sesuai dengan gambar

Belajar mengurutkan gambar sesuai cerita di buku


Belajar membaca keras sebuah cerita di buku


mencocokkan kalimat sesuai dengan cerita yang sudah di baca sebelumnya


Membuat ilustrasi gambar sesuai dengan cerita di buku


Menulis cerita pendek sesuai dengan ilustrasi gambar yang sudah ada


Membuat ilustrasi gambar dan menulis cerita pendek sesuai gambarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...