Laman

Senin, 22 Oktober 2012

Membuat Passport Book di Perpustakaan Geumjeong, Busan



Oleh : Shinta Rini

Pada tanggal 18 Agustus 2012 kemarin, saya dan teman-teman kursus Korea diundang ke Perpustakaan Geumjong Busan untuk membuat kerajinan buku budaya di berbagai dunia (aslinya cuma 8 negara aja sih, hehe). Saya pergi kesana bersama kedua teman Indonesia saya, dan tentunya bersama "hafidz" yang masih berusia 1 bulan 15 hari. Cuaca dingin saat musim gugur (autumn) tidak menyurutkan langkah saya dan hafidz yang ada di gendongan saya.

Sesampainya di perpustakaan, kami disambut guru Korea (sonsengnim) yang baik hati. Kami langsung menuju ruang baca yang sangat luas. Disana ternyata sudah banyak teman-teman dari berbagai negara lainnya, seperti teman dari Pakistan, Vietnam, Filipina dan China. Kami duduk melingkar lesehan dengan meja berwarna-warni dengan tutor perpustakaan di bagian depan yang akan menerangkan bagaimana pembuatan buku budaya yang akan dibuat nantinya.

Masing-masing kami dibagikan Book Art  Kit yang sudah disusun secara apik dan komplit di meja. Ternyata sangat mudah membuat buku ini karena sudah berbentuk 'kit', sehingga sudah tersusun berbagai pola. Kami hanya tinggal mengunting, mengelem dan menempelkan saja sesuai dengan intruksi yang diberikan tutor didepan kelas. Sebenarnya tutor memberikan instruksi dalam bahasa Korea yang saya kurang bisa mengerti keseluruhan apa yang disampaikannya hehehe  Namun berhubung aktivitas ini bersifat prakarya yang bisa kita pahami dengan melihat contohnya dan langkah-langkah pembuatan yang dilakukan tutor, maka saya dan teman-teman lainnya pun dengan mudah meniru membuat buku budaya tersebut. 

Alhamdulillah, hafidz ternyata bisa "dikondisikan" sehingga umminya pun bisa leluasa membuat buku budaya yang nantinya akan saya hadiahkan buat nabila.Saya pun menggelar jaket tebal saya tepat disamping saya untuk meletakkan hafidz yang sedang tertidur pulas setelah kenyang minum ASI sebelum berangkat ke perpustakaan. Ditambah penghangat ruangan di lantai yang semakin menambah hangat ruangan sehingga hafidz pun makin lelap tidurnya. 

Setelah mengkondisikan hafidz di posisi yang nyaman, saya pun bersegera mengikuti instruksi tutor untuk membuat buku budaya. Saya dibantu seorang ibu Korea yang bertugas menjadi voluenter di setiap meja. Setelah saling berkenalan, kami pun asyik melipat dan menempelkan bahan-bahan yang akan disatukan untuk menjadi sebuah buku sederhana untuk mengenal budaya negara lain. Saya yakin nabila pasti akan suka melihat hadiah buku ini. 

Satu jam telah berlalu, akhirnya kami bisa berhasil membuat buku budaya ini. Berikut ini saya tampilkan hasil contoh buku budaya yang dibuat tutor dan buku budaya yang saya bikin bersama ibu Korea yang baik dan sabar membantu di kala saya sejenak menyusui hafidz. 



Bagian pop up baju tradisional berbagai negara yang siap diwarnai


Passport book 


Kit Bahan pembuatan "passport book"


Mengenal Budaya Negara lain 



 Aneka baju tradisional dari negara Meksiko, Turki, Kenya dan Vietnam yang sudah diwarnai 


Aneka baju tradisional dari negara Spanyol, China, Rusia dan Korea Selatan yang sudah diwarnai



Tutor berbaju biru sedang menjelaskan tahapan pembuatan "Passport book"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar