Laman

  • Home
  • About me
  • My Books
  • My Bussines
  • Lovely Hafidz
  • Lovely Nabila

Kamis, 03 Oktober 2013

Syukuran setahun usia Hafidz




Alhamdulillah tanggal 5 September saya mengadakan acara syukuran setahun usia Hafidz. Saya sendiri jarang mengadakan acara ulang tahun secara special. Saya hanya ingin berbagi kebahagiaan dan bersyukur atas kesehatan dan berkah yang diberikan Allah untuk jagoan kecil saya. Sekalian mengenalkan "nasi kuning" sebagai masakan Indonesia yang unik dan enak ke teman-teman di kursus Korea yang berasal dari Pakistan, India, Korea, Kamboja, Bangladesh, dan Filipina. Alhamdulillah semuanya suka. Senangnya!

Nabila back to school

Nabila bersama kedua sahabatnya di kelas. Lihat senyumnya, bahagianya melihat Nabila sekarang.


Alhamdulillah akhirnya punya waktu untuk menulis kisah Nabila yang kembali bersekolah di SD Korea setelah sempat izin tidak bersekolah selama 2 minggu. Saya sengaja meminta izin kepada guru sekolah Nabila melalui guru mentor Korea untuk tidak menyekolahkan Nabila dulu sampai dia siap sekolah lagi. Cerita selengkapnya ada disini ya.

Senin, 30 September 2013

Busan Toy Museum






From classic super-hero action figures and miniature cars to modern-day villains and pinball machines, the Toy Museum presents an exciting array of all your favorite characters and playthings.

The museum, which is located near Songjeong Beach, has more than 600 different kinds of toys including action figures, dolls, model vehicles and even rides - all of it housed in a gigantic eight-story building in Busan.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Home education untuk Nabila

 
Nabila mengerjakan soal matematika Korea di buku bank soal matematika setiap hari




“Aku nggak mau sekolah, Ummi!. Pokoknya Nabila mau sekolah di rumah aja sama Ummi”.

Ya, hampir setiap hari Nabila selalu mengajukan protesnya untuk berhenti sekolah di SD Jangjeondong yang baru dia masuki tanggal 4 Maret 2013. Keluhan ini sebenarnya mulai muncul setelah seminggu dia sekolah. Hingga sekarang ketika diminta untuk melanjutkan sekolahnya kembali selepas libur summer tahun ini, jawaban keras muncul dari bibir mungilnya “ Siro! (nggak mau!)”. 

Selasa, 13 Agustus 2013

Mengajar Anak Membaca, Menulis dan Mengeja


Oleh : dr. Susan R. Johnson, FAAP

diterjemahkan oleh Ellen Kristi




PENGANTAR DARI PENERJEMAH


Tak bisa dipungkiri, di era global yang serba kompetitif ini banyak orangtua yang rela melakukan apa saja agar anaknya lebih unggul dibanding rekan-rekan sebaya, crème de la crème. Salah satu ukuran yang populer dipakai untuk menilai kehebatan anak adalah kemampuan baca-tulis. Barangkali itu sebabnya kurikulum baca-tulis yang dulu baru diajarkan di tingkat Sekolah Dasar, sekarang sudah jadi pelajaran wajib di jenjang Taman Kanak-kanak (TK), bahkan Kelompok Bermain (KB).
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...