Tanggal 25 Agustus 2013 Perpustakaan Geumjeong mengadakan acara pengenalan budaya Indonesia lewat film Indonesia, aneka kerajinan khas Indonesia dan seni musik khas Indonesia. Ini adalah bentuk kerjasama yang berkelanjutan dan terjalin baik antara perpustakaan Geumjeong dengan LDK masjid Al-Fattah Busan. Sebelumnya mereka juga menyediakan buku-buku Indonesia yang mudah dipinjam oleh warga Indonesia yang berada di masjid serta menyediakan kelas Korea intermediate bagi para pekerja. Alhamdulillah ketua pengelola masjid Al-Fattah Busan adalah seorang warga Korea asli yang memiliki koneksi pergaulan luas di daerah Busan. Program ini tentu saja bertujuan untuk sarana dakwah dan mengenalkan Islam ke masyarakat Korea yang tinggal di Busan.
Saya pertama kali mengetahui acara pengenalan budaya Indonesia dari spanduk yang terpasang di perpustakaan Geumjeong. Saya lalu mengkonfirmasi kegiatan tersebut ke ketua masjid. Alhamdulillah ternyata semua sudah dipersiapkan secara rapi dan matang. Saya lalu memposting undangan acara di Facebook dan mengajak teman-teman saya untuk menghadiri acara tersebut.
Acara dimulai sekitar jam 14.00-17.00 KST siang. Pembuka acara ini adalah pertunjukan hadroh lagu-lagu Islam menggunakan rebana oleh teman-teman Lisan Hidayah yang memang sudah terkenal di Busan karena sering tampil di acara-acara yang diselenggarakan pemerintah Busan. Selanjutnya ada sesi pengenalan berbagai kebudayaan Indonesia melalui kerajinan khas Indonesia seperti wayang golek, lukisan, wayang, angklung dan lain-lain. Stand kain batik dan baju khas Indonesia juga banyak diserbu anak-anak kecil Korea yang ingin mencoba baju khas Jawa dan blangkon. Teman-teman pekerja yang jago bahasa Korea dengan lancar menjelaskan kepada anak-anak Korea, remaja dan para orang tua yang hadir disana tentang letak Indonesia, bagaimana bahasanya, bagaimana kondisi geografis Indonesia, bagaimana makanannya dan lain sebagainya.
Acara dimulai sekitar jam 14.00-17.00 KST siang. Pembuka acara ini adalah pertunjukan hadroh lagu-lagu Islam menggunakan rebana oleh teman-teman Lisan Hidayah yang memang sudah terkenal di Busan karena sering tampil di acara-acara yang diselenggarakan pemerintah Busan. Selanjutnya ada sesi pengenalan berbagai kebudayaan Indonesia melalui kerajinan khas Indonesia seperti wayang golek, lukisan, wayang, angklung dan lain-lain. Stand kain batik dan baju khas Indonesia juga banyak diserbu anak-anak kecil Korea yang ingin mencoba baju khas Jawa dan blangkon. Teman-teman pekerja yang jago bahasa Korea dengan lancar menjelaskan kepada anak-anak Korea, remaja dan para orang tua yang hadir disana tentang letak Indonesia, bagaimana bahasanya, bagaimana kondisi geografis Indonesia, bagaimana makanannya dan lain sebagainya.
Ada juga stand yang menyediakan secara gratis pin nama mereka dalam tulisan Arab. Antrian peminatnya sangat panjang. Tulisan yang indah dan unik begitu tanggapan mereka. Selain itu tak lupa pak Ketua pengurus masjid menyiapkan es cendol yang dibuat oleh istri tercintanya yang berasal dari Malaysia. Saya membantu menyiapkan es cendol di rumah beliau. Rasa es cendolnya memang enak dan segar sekali.Cocok dengan cuaca summer yang panas dan gerah disini. Teman-teman pekerja dengan sigap membagikan secara gratis es cendol itu kepada setiap pengunjung. Alhamdulillah semuanya doyan sama es cendol dan cincau. Banyak yang menambah beberapa kali hehe.
Teman-teman mixmarried yang saya kenal juga sangat antusias mengajak anak-anaknya untuk hadir disana. Mereka senang bisa belajar mengenal negara lain melalui kegiatan yang menarik seperti ini. Teman-teman mengaku senang dengan semua kebudayaan Indonesia yang cukup beragam dan kreatif. Wah senangnya saya. Padahal itu belum seberapa karena masih banyak sekali yang belum mereka tahu. Kalau saja mereka datang ke Indonesia, mereka pasti bakalan betah dech hehe.
Setelah sesi pengenalan aneka kerajinan dan budaya selesai. Acara selanjutnya adalah menonton film Laskar Pelangi bersama. Film ini menggunakan subtitle bahasa Korea (tulisan Hangeul) yang di terjemahkan oleh Dini yang jago bahasa Korea. Alhamdulillah semua anak-anak menyaksikan acara pemutaran film ini secara tertib dan tidak berisik. Pinter dech anak-anak Korea ini, saya beri 2 jempol untuk kalian hehe. Nabila dan teman-temannya juga senang menonton film ini. Oh ya film ini tentu saja dipilih karena memang ceritanya sangat bagus dan banyak pesan moralnya. Selain itu lewat pemutaran film Laskar pelangi dan pertunjukan seni musik Hadroh, kita bisa mengenalkan budaya Islam kepada warga Korea. Alhamdulillah semoga acara seperti ini bisa sering diadakan di tahun-tahun berikutnya ya.Aamiin.
Berikut ini beberapa jepretan yang berhasil saya dokumentasikan sembari menggendong Hafidz di punggung saya hehe.. Selamat menikmati ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar