Laman

  • Home
  • About me
  • My Books
  • My Bussines
  • Lovely Hafidz
  • Lovely Nabila

Jumat, 08 Januari 2016

Tantangan One Day One Post for #99 days ( #day1)


sumber gambar : https://rurikakaka.files.wordpress.com/2012/06/weekly-quotes.jpg


Alhamdulillah tahun 2016 ini saya berencana mengikuti tantangan One Day One Post (ODOP) for #99 days yang digagas oleh Teh Shanty Dewi Arifin. Awal saya bertemu pertama kali dengan Teh Shanty saat mengikuti diskusi parenting di rumah belajar IIP wilayah Cikutra.

Sebelumnya saya mengenal Teh Shanty sebatas lewat facebook karena melihat postingan blog beliau yang selalu membagi oleh-oleh resume saat mengikuti seminar dan workshop di Bandung. Alhamdulillah saya beruntung bisa menikmati oleh-oleh dari Teh Shanty karena saya yang baru pindah di Bandung dan belum leluasa pergi mengikuti seminar karena kesibukan urusan pindahan beberapa bulan lalu. Padahal sebelum pergi ke Korea 5,5 tahun lalu saya hobi banget ikutan seminar bareng temen-temen S2 Psikologi Perkembangan Unpad. Selain memang ingin belajar parenting langsung dari psikolog senior, diskusi bareng setelah acara dan menikmati semua fasilitas yang diberikan pihak penyelenggara. 

Masih ingat sekali tahun 2010 dulu seminar dan workshop murah sekali biayanya sekitar Rp 50.000 sudah bisa menikmati "kuliah" dari psikolog senior yang berbobot, lunch and coffe break di hotel berbintang, suasana yang nyaman, goodie bag dari sponsor yang worth it banget, ajang diskusi dan foto bareng temen S2 dan seru-seruan nyoba nyali ikutan quiz yang hadiahnya keren-keren. Pokoknya buat saya yang saat itu masih mahasiswa demen banget sama event-event seperti ini. 

Saat di Korea, hunting seminar paling sering saya rindukan karena kalau di Korea paling susah ikut seminar parenting karena bahasa Koreanya sudah tingkat dewa dan saya adalah peserta yang paling menderita karena nggak paham apa yang diobrolin sama pembicara. Kecuali kalau ini sudah seminar wajib yang diadakan SD Korea tempat anak saya sekolah, suka nggak suka mesti datang dech. Meski selalu pasang tampang innocent padahal dalam hati pingin kabur dari ruangan itu hehe. 

Kembali ke topik ODOP for #99 days diatas ya ( gini nich kalau jarang nulis suka nggak terarah mau nulis apa hehe). Oke balik ke bahasan Teh Shanty tadi ya. 

Intinya saya kagum sama Teh Shanty karena beliau sangat piawai merangkai kata dan mengulas isi seminar secara komplit, detail, sistematis dan kadang diselingi humor.  Saat membaca resume seminar beliau seolah-olah saya hadir juga di ruangan seminar bersama teh Shanty. Saya lihat Teh Shanty juga seminar hunters seperti saya dulu, karena di facebook beliau selalu update info seminar parenting yang keren-keren. Saya juga rajin mengunjungi facebook dan blognya untuk mencari oleh-oleh resuman seminar hehe. Rasanya meski saya belum bisa hadir di seminar yang ingin saya ikuti bisa terhibur saat  "mengunyah" oleh-olehnya di rumah sembari minum teh di rumah, aah sedap banget me time saya sekarang. 

Pertemuan perdana bareng teh Shanty di Rumah Belajar itu berkesan banget. Saya langsung seru ngobrolin blog, tulisan, kesukaan, anak-anak dan obrolan ngalor ngidul lainnya. Dari obrolan itu saya jadi tahu kalau Teh Shanty mau bikin grup buat membiasakan kebiasaan menulis supaya bisa jadi habbit selama 99 hari. Saya semangat banget buat ikutan daftar jadi member grup ini. Saya sadar banget kalau saya kurang terlatih menulis secara rutin seperti penulis dan blogger keren lainnya. Saya pikir kalau ngerjain tantangan ini bareng-bareng bisa memotivasi saya untuk menjinakkan rasa malas menulis saya selama ini. 

Niat pingin belajar nulis bareng Teh Shanty dan Teh Thasya malah ditodong sama Teh Shanty buat jadi admin harian di grup One Day One Post (ODOP) for #99 days. Awalnya nolak karena saya ini niatnya mau belajar nulis dari teteh-teteh yang sudah ahli menulis eh malah disuruh jadi admin. Tapi akhirnya saya terima juga dengan berat hati hiks 3x. Dan serunya sekarang adminnya bertambah jadi enam orang, bareng Mbak Niken, Mbak Farda dan Mbak Mesa. Kalau mbak Niken, saya sudah kenal dengan beliau karena sama-sama menulis di buku Bunda Sayang, Bunda Cekatan dan Bunda Produktif meski sampai saat ini kami belum pernah bertemu. Tapi saya nggak meragukan kemampuan beliau dalam dunia literacy, marketing dan punya banyak buku baik solo maupun antologi. Dua jempol buat mbak Niken. 

Admin ketiga yaitu Teh Thasya, saya pertama kali kenal saat beliau jadi moderator dan saya jadi salah satu pembicara di acara launching Buku Bunda Produktif tanggal 22 Desember lalu. Teh Thasya yang memang jago public speaking ternyata dari postingan facebooknya yang saya kunjungi sering jadi penyiar radio, sama-sama suka nulis, penasehat di grup Islamic Parenting Community yang anggotanya tersebar di Indonesia dan beberapa negara. Berkah banget bisa kenal Teh Thasya supaya bisa belajar public speaking karena ini salah satu kelemahan yang mesti saya asah kalau keinginan menjadi pembicara mau terwujud. 

Admin keempat adalah Teh Mesa. Saya kenal beliau pertama kali saat hadir di diskusi parenting di Rumah Belajar Cikutra dan kita langsung asyik membahas passion kita yang suka nulis, parenting, kegiatan IIP dan sama-sama kagum dengan Bu Septi Peni Wulandani yang sudah ikhlas mengajarkan kami supaya bisa jadi Ibu yang dibanggakan keluarga dan bermanfaat buat banyak orang. Setelah sama-sama jadi admin di grup IIP Bandung dan sering diskusi di grup admin IIP Bandung saya jadi banyak mengenal teh Mesa yang sekarang menjabat sekretaris IIP Bandung dan kontributor penulis di website abiummi.com yang sering saya kunjungi untuk membaca artikel parenting Islam via handphone

Admin kelima adalah Mbak Farda dari IIP Surabaya yang direkomendasikan mbak Niken. Meski belum kenal dekat dengan mbak Farda, tapi setelah silaturahim ke facebooknya, terlihat kalau Mbak Farda ini jago menulis dan pengurus IIP Surabaya yang sangat aktif. Apalagi Mbak Niken yang merekomendasikan, wah insyaAllah saya bisa banyak belajar dari Mbak Farda membuat tulisan inspiratif seperti yang sering beliau share di facebook. Banyak inspirasi yang bisa saya pelajari dari mbak Farda dan bakal seru sepertinya kalau bisa diskusi dengan beliau. 

Saat program One Day One Post for #99 days ini diperkenalkan di media sosial dan Whatsapp, banyak teman yang request menjadi member di grup facebook tertutup ODOP for #99 days. Total anggota grup sampai hari ini mencapai 285 orang dan tulisan para anggota grup inspiratif banget. Anggota special di grup ini adalah Bu Guru Septi Peni Wulandani yang makin bikin saya semangat  dan terpecut "memaksakan diri" berlatih menulis setiap hari. Bu Septi Peni juga yang membuat program ODOP for #99 days menjadi lebih banyak dikenal karena beliau yang menjadikan program ini menjadi salah satu program nasional kegiatan IIP yang diperkenalkan ke seluruh kota-kota yang memiliki cabang IIP. Wah bakal seru belajar menulis dengan teman-teman yang memiliki passion menulis dan ingin punya habbit menulis yang rutin tanpa harus selalu bergantung dengan mood ya. 

Semoga dengan menyelesaikan tantangan ODOP for #99 days bisa membuat saya rajin menulis, bisa belajar bikin buku solo sendiri atau kalau belum bisa setidaknya bisa duet atau trio sama sahabat-sahabat saya yang punya keinginan menulis buku bareng. InsyaAllah semoga resolusi tahun 2016 menjadi penulis sungguhan bisa tercapai ( selama ini baru tahap penulis amatiran)..amiin Ya Robbal alamiin 

Rencana dan target yang ingin dicapai saat bergabung di grup ODOP for #99 days:

1. Disiplin baca buku, minimal satu minggu satu buku
2. Disiplin menulis resume isi buku ( boleh oret-oretan, mind mapping atau resensi buku)
3. Disiplin menulis alur untuk bahan tulisan postingan ( di buku notes, handphone atau komputer)
4. Disiplin menuliskan resume kegiatan seminar, workshop, pengajian, dan diskusi yang pernah dihadiri dalam sebulan
5. Disiplin menuliskan kegiatan bersama anak dan keluarga untuk dokumentasi home team atau family project
6. Disiplin menuliskan kegiatan yang menarik dalam sebuah diary untuk mengasah kepekaan menemukan hikmah yang berserak
7. Disiplin mengunjungi blog admin dan anggota ODOP for #99 days untuk belajar menulis yang asyik dan cari inspirasi yang bisa dikembangkan di tulisan sendiri
8. Disiplin belajar ilmu menulis dari buku, sesama penulis, blog dan website 
9. Disiplin menghapal satu ayat Al-Quran dan artinya supaya bisa menambah referensi supaya tulisan yang dibikin bisa bermanfaat dan berbobot
10. Disiplin bangun pagi dan menulis sebelum keluarga bangun supaya kegiatan domestik nggak terganggu. Atau segera bereskan urusan domestik biar bisa segera nulis dan posting PR 
11. Disiplin mengikuti update berita dan info terkini baik di dunia maya maupun dunia nyata biar nggak kuper dan gaptek
12. Disiplin berdoa minta sama Allah supaya dijauhkan dari rasa malas menulis, membaca dan merenungi hikmah yang didapat setiap harinya


Hwaiting !!


1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...