Laman

  • Home
  • About me
  • My Books
  • My Bussines
  • Lovely Hafidz
  • Lovely Nabila
Tampilkan postingan dengan label Rekam Jejak Tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rekam Jejak Tulisan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Mei 2016

Nice Homework#1 Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan ( versi Shinta Rini)




Oleh Shinta Rini 


Setelah mengikuti kuliah Whatsapp (kulwap) perdana program Matrikulasi Ibu Profesional yang berisi tahapan menjadi Ibu Profesional kebanggan keluarga. Materi pertemuan pertama bisa dilihat penjelasannya pada link ini.  Setelah para peserta matrikulasi mengetahui bagaimana tahapan secara umum menjadi Ibu Profesional kebanggaan keluarga, maka Ibu Septi memberikan tugas pertama agar kita semakin memahami dan lebih mudah untuk mencapainya. Tugas ini dinamakan Nice Homework #1 Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan. 

Sabtu, 30 Januari 2016

Manajemen Menu 10 hari ( #Day 3)

Makan siang bareng di rumah sonsengnim Korea


😱😣😳Masak apa ya hari ini?
Ibu adalah manajer gizi keluarga. Gizi berpengaruh bagi psikis dan fisik anak, maka masalah dapur adalah persoalan utama. Menu makan keluarga dan menu pendidikan saling berkesinambungan. Sebelum mengatur pendidikan anak, marilah mengatur menu makanan mereka dulu ya Bunda.

Sabtu, 09 Januari 2016

Launching Buku Bunda Produktif di Bandung (#Day2)

Kiri ke kanan :Teh Thasya, Teh Isti, saya dan Teh Seruni ( doc. Shanty Dewi)


Alhamdulillah tanggal 22 Desember 2015 bertepatan dengan ulang tahun Institut Ibu Profesional (IIP) yang ke empat, saya diberi amanah menjadi pembicara di acara launching buku Bunda Produktif bertempat di Bapusipda, Bandung. Sempat deg-degan karena ini pengalaman pertama saya menjadi pembicara di acara besar dan sempet minder karena dua pembicara lainnya keren-keren hehe ( duh saya mah apah atuh, hiks). 

Jumat, 08 Januari 2016

Tantangan One Day One Post for #99 days ( #day1)


sumber gambar : https://rurikakaka.files.wordpress.com/2012/06/weekly-quotes.jpg


Alhamdulillah tahun 2016 ini saya berencana mengikuti tantangan One Day One Post (ODOP) for #99 days yang digagas oleh Teh Shanty Dewi Arifin. Awal saya bertemu pertama kali dengan Teh Shanty saat mengikuti diskusi parenting di rumah belajar IIP wilayah Cikutra.

Senin, 23 Maret 2015

Berjilbab di negeri Ginseng*




Cover Buku Majalah D'Rise
Tak terasa sudah memasuki tahun keempat kehadiranku dan keluarga kecilku di Korea Selatan. Aku menemani suamiku yang melanjutkan studi doctoral  (S3) di kota Busan, sebuah kota metropolitan yang letaknya sekitar 5 jam dari Ibukota Seoul.  Dibandingkan Seoul, Busan bisa dikatakan sebagai kota yang nyaman karena jauh dari kepadatan populasi, kemacetan kendaraan dan lalu lalang orang yang berdesakan saat menumpang kereta listrik (subway) di sepanjang stasiun setiap harinya. Busan juga memiliki suhu yang cukup hangat dan tidak terlalu ekstrim seperti di Seoul. Saat musim dingin (winter), Busan masih terbilang “hangat” karena suhunya tidak terlalu dingin dan tidak banyak turun salju. Saat musim panas (summer) tiba, kota Busan yang banyak dikelilingi pegunungan dan pantai terasa lebih sejuk dan tidak sepanas di Seoul.

Metamorfosa Hijabku*




            Saya adalah anak sulung dari empat bersaudara, dengan dua adik perempuan dan satu adik laki-laki. Awal mula saya mengenal kerudung yaitu saat saya duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD), tepatnya tahun 1994. Alhamdulillah ini bermula saat kedua orang tua saya diundang menunaikan ibadah haji tahun 1994. Saat itu Ibu saya belum berkerudung, tetapi mulai belajar pakai kerudung saat hendak berangkat haji. Sepulangnya Ibu dari berhaji, Alhamdulillah mulai membiasakan memakai kerudung meski saat itu masih berupa kain segiempat yang diikat segitiga sekedar menutupi rambut saja. Kadang juga terlihat menggunakan dalaman kerudung bulat yang kemudian ditutupi selendang dan dipercantik dengan bros. Damai saya melihat penampilan baru Ibu. Terlihat santun, cantik dan anggun.

Mimpi Seorang Gadis Biasa


Saat diwawancara oleh Net TV (dok.pribadi)


Dulu aku tidak berani bermimpi. Aku hanyalah seorang gadis biasa-biasa saja. Bukan seseorang yang cerdas dan berprestasi. Nilai sekolahku hanya pas-pasan. Tidak ada yang istimewa.  Bahkan saat duduk di bangku SMA, masih belum memiliki gambaran yang jelas akan masa depanku. Bingung mau jadi apa? Kerja dimana? Hendak kuliah dimana setelah lulus SMU?. Semua tampak kabur. Masih teringat jelas saat aku mengambil bimbingan belajar (bimbel) intensif di kota Malang, meninggalkan kota tercinta setelah lulus SMU. Orang tua sengaja menyuruhku merantau ke kota besar supaya masa depanku menjadi cerah. Aku meninggalkan segala kenyamanan untuk hidup mandiri dan tinggal di rumah kost. 

Mind Mapping Sejuta Manfaat


Sumber gambar : http://www.mindmapart.com/wp-content/uploads/2009/03/sensible-parenting-mind-map-adam-sicinski.gif

Mendengar kata Mind mapping, tentu sudah tidak asing lagi di telinga saya. Semenjak kuliah, saya sering mencatat dengan cara mind mapping. Catatan materi kuliah saya penuh dengan garis lengkung, singkatan, simbol-simbol dan spidol warna-warni. Pokoknya catatan saya rame sekali. Apalagi gaya belajar saya dominan visual learning. Saya lebih suka membaca buku dan lebih mudah memahami pembahasan melalui singkatan, kata kunci, diagram, ilustrasi gambar, simbol dan peta dibandingkan mendengar penjelasan langsung dari dosen saya di kelas. Rasanya kalau tidak mencatat poin-poin penjelasan dosen di buku catatan terasa belum lengkap. Coretan-coretan mind mapping saat kuliah itu yang banyak membantu saya belajar di rumah.

“Menyulap Gudang menjadi Hotel”





Saat putra saya belum lahir, merapikan rumah adalah pekerjaan yang paling saya sukai. Setiap harinya saya selalu menjadwalkan sekitar 1 jam untuk merapikan rumah. Setiap Sabtu, biasanya saya jadwalkan waktu khusus untuk merapikan rumah dalam rentang yang cukup lama sekitar 1-3 jam. Biasanya saya melibatkan suami dan putri saya yang berusia 7 tahun untuk berbagi tugas. Untuk jadwal merapikan rumah harian biasanya cukup merapikan kamar setelah tidur, membereskan ruang keluarga, merapikan perabotan dapur setelah dipakai memasak dan mencuci, melipat pakaian yang sudah dijemur dan merapikan meja kerja. Sedangkan jadwal merapikan rumah mingguan biasanya meliputi : menguras dan menyikat area kamar mandi, membereskan dapur dan menyusun perabotannya, merapikan isi kulkas dan isi lemari dapur, memilah dan merapikan buku di lemari, dan memilih baju-baju di lemari yang sudah tidak terpakai lagi. Sore harinya tak lupa kami luangkan waktu untuk menikmati akhir pekan dengan bermain di taman atau menikmati sajian kue buatan saya.

Kamis, 19 Februari 2015

Order Buku Bunda Cekatan - Ibu Profesional

Cover Buku Bunda Cekatan





Bismillahirrohmanirrohim..

Alhamdulillah, mendapatkan hadiah paling berkesan pada milad saya tahun 2014 ini dengan hadirnya Buku Bunda Cekatan tepat di hari Ibu. Buku yang ditulis bersama teman-teman tim penulis Bunda Cekatan lintas negara (Indonesia-Korea Selatan). Alhamdulillah semoga hadirnya buku ini bermanfaat bagi para Bunda, calon Bunda, dan seluruh pembaca dimanapun berada. Buku ini ditulis berdasarkan pemaparan materi Ibu Septi Peni di kuliah Bunda Cekatan Ibu Profesional. Moga buku ini menjadi amal jariyah dan pemberat amal di akherat kelak bagi Ibu Septi dan semua pihak yang telah membantu hadirnya buku "luar biasa" ini. Aamiin 


Minggu, 19 Januari 2014

Promosi Buku "Bunda Sayang" (cetakan ke-2)



Sebelum promosi buku keren ini, saya mau bercerita dulu bagaimana awalnya nama saya bisa tercantum di cover buku yang manis itu hehe ^_^

Alhamdulillah, berkah di awal tahun 2014. Seorang perwakilan Komunitas Institut Ibu Profesional Salatiga yang juga merupakan penulis dan editor di buku keren ini mengabari berita bahagia kalau salah satu tulisan saya "nyangkut" di dalam buku ini hehe. Alhamdulillah, sungguh kabar yang membahagiakan. Tulisan itu saya tulis saat tahun 2011 dimana saya diminta untuk mengisi kajian keislaman online bersama muslimah antar negara. Alhamdulillah materi yang saya sampaikan di apresiasi sangat baik. Materi parenting itu  kemudian saya posting di salah satu grup facebook yang berkosentrasi pada pembahasan parenting anak dan homeschooling Islami. Alhamdulillah, materi ini banyak diminati oleh para ummahat dalam memahami perilaku anak-anak mereka. Dari tulisan itu akhirnya banyak bermunculan pertanyaan konsultasi di kolom komentar. Alhamdulillah saya senang bisa saling berdiskusi dengan para ummahat sholehah dan hebat disana.

Senin, 05 Agustus 2013

Alhamdulillah, Hijab book sudah terbit lho!





Alhamdulillah buku dari hasil audisi Hijab Book Project telah terbit.

Buku ini berisi kumpulan kisah nyata inspiratif bertema "Hijab" dari para kontributor yang naskahnya lolos di meja redaksi Media Mahasiswa sebagai penyelenggara.
 

Dengan tebal 272 halaman, selain ada kata pengantar dari Arif Rahman Lubis (Penulis “Open Your Heart, Follow Your Prophet”) dan dari Oryza Sativa “Hijabographic”, tak ketinggalan ada materi tentang hijab dan ilustrasi cantik dari Hijabographic Team!

Yuk Order!

Kamis, 30 Mei 2013

Buku Antalogi Keduaku #NIKAHATAUPUTUSINDIA




Judul : #NikahAtauPutusinDia

Penulis:
Luky B Rouf | Pardo M. Arifin| Erna Muliana | Emma Kaze | Zulzilah Arth | Shinta Syahidah | Al-Khanza Demolisher | Meinilwita Yulia | Gemintang Halimatussa'diah | Ukhti Ekka Izzaty | Andalusiana Cordoba | Yudi Syabab |

Penerbit : Al-Azhar Fresh zone Publishing

Harga: 46.000

Info order via SMS 08170117771

Kamis, 07 Februari 2013

“Pertahankan iman dan Islam di Negeri Ginseng”*




| Shinta Rini | 

(*) Tulisan ini dimuat di Buletin Perdana "Risalah " dari Komunitas Muslim Indonesia (KMI)

Teman-teman bisa membaca buletinnya secara online /dari HP dengan cara sebagai berikut :

1. Buletin KMI edisi onlline (di web KMI) : www.bit.ly/BuletinKMI
2. Panduan penggunaan untuk HP/Download PDF: www.bit.ly/BacaBuletin

Rabu, 14 November 2012

Bahaya Propaganda Pertukaran Peran *



* Tulisan ini dimuat di Kolom Opini Radar Bogor tanggal 16 Mei 2012

Oleh : Shinta Rini

Gagasan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) atau lebih populer dengan pertukaran peran antara suami dan istri, mulai meningkat di masyarakat Indonesia, khususnya perempuan. Berangkat dari fakta di masyarakat, dimana 1300 perempuan kepala keluarga di Jawa Barat (Harian Pikiran Rakyat, 27/11/08) dan 973 perempuan kepala keluarga di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (republika.co.id, 5/3/12) menjadi tulang punggung keluarganya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...